SEJARAH& BUDAYA. SYIAH DI ASIA TENGGARA Penyunting Dicky Sofjan, Ph.D. Sejarah & Budaya Syiah di Asia Tenggara @ Katalog Dalam Terbitan (KDT) Penyunting Dicky Sofjan--cet. 1 -- Yogyakarta: Penerbit Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, 2013 hlm. xxviii + 330 ISBN -6 1. Sejarah & Budaya Syiah di Asia Tenggara Judul 2. Kumpulan Essai Cetakan Pertama, Juli 2013 Penyunting

- Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj ditunjuk oleh Menteri BUMN, Erick Thohir untuk menjadi Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia KAI. Profil Said Aqil Siradj dan alasan dirinya diberikan jabatan di luar bidang keagamaan menarik untuk diketahui. Selain Said Aqil, Erick Thohir juga mengangkat empat nama baru, yaitu Diah Natalisa dan Chairul Anwar sebagai Komisaris, serta Rochadi dan Riza Primadi sebagai Komisaris Independen. Penunjukkan Said Aqil sebagai Komisaris Utama PT KAI ini telah disampaikan oleh Riza Permadi. Langsung saja, tak perlu berlama-lama simak profil Said Aqil Siradj selengkapnya di bawah ini. Latar Belakang dan Pendidikan Said Aqil Baca Juga Mantan Ketum PBNU Minta Jokowi Tarik Larangan Buka Puasa Bersama; Saya Mohon Dicabut Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, lahir di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, pada tanggal 3 Juli 1953. Orang tua Said Aqil Siradj adalah KH. Aqiel Sirodj dan Hj. Afifah. Pendidikan Said Aqil banyak dihabiskan di pondok pesantren. Kemudian setelah lulus dari Madrasah Tarbiyatul Mubtadi'ien, Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Said melanjutkan pendidikan ke Pesantren Hidayatul Mubtadi'en, Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Kemudian selepas dari sana, Said Aqil hijrah ke Yogyakarta. Ia menimba ilmu di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta selama tiga tahun pada 1972-1975. Setelah itu, dirinya melanjutkan kuliah di Arab Saudi. Said Aqil mendapatkan gelar sarjana dari Universitas King Abdul Azis, Jedddah Jurusan Ushuluddin dan dakwah pada 1980-1982. Kemudian, Said Aqil melanjutkan studi masternya di Universitas Ummul al-Qura, Mekkah jurusan Perbandingan agama pada tahun 1982-1987. Masih di jurusan dan universitas yang sama, Said Aqil meraih gelar doktoral pada 1987-1994. Baca Juga Singgung Perintah Alquran, Mantan Ketum PBNU Tolak Timnas Israel Bertanding di Indonesia Karier Said Aqil sebagai Ketua Umum PBNU

Diadiisukan jadi menteri agama Kabinet KErja Jilid II.

Laporan Reporter Reza Deni JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin menerima audiensi dari Rabithah Alawiyah, sebuah organisasi masyarakat yang masyur dikenal sebagai organisasi para habib di Indonesia. Hadir dalam pertemuan tersebut para perwakilan dari Rabithah Alawiyah, di antaranya Habib Muhammad bin Idrus AlHamid, Habib Nabiel, Habib Abdullah bin Al Alhaddad, dan Ustazah Aisyah Assegaf. Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengatakan, kunjungan Rabithah Alawiyah untuk memberikan laporan atas hasil kepengurusan baru usai Muktamar pada Desember 2021 lalu. "Jadi mereka bertemu dengan Wapres dan melaporkan program-program yang akan dilaksanakan terutama yang berkaitan dengan masalah penguatan umat, penguatan umat itu terkait dengan masalah ekonomi dan kemudian Wapres juga diminta memberikan arahan dan Wapres juga memberikan arahan yang sangat menekankan tentang pentingnya bagaimana agar organisasi-organisasi Islam itu memang harus memperkuat ekonomi umat," kata Masduki dalam pesan yang diterima, Rabu 16/2/2022. Wapres, dikatakan Masduki, juga menjelaskan soal keunggulan-keunggulan umat Islam di Indonesia ini sudah baik. "Sebagai penggerak dari Islam moderat atau islam wasathiyah, tetapi salah satu titik lemahnya adalah bagaimana ekonominya yang belum begitu baik," kata Masduki. Oleh karena itu, Wapres memberikan arahan dan terjadilah dialog di sana. "Ada cerita yang hangat bagaimana wakil presiden misalnya, bercerita bahwa dulu pernah mengaji kepada Habib Ali Bungur begitu kan dan Habib Ali Kwitang," kata dia. "Kemudian juga tadi ada penyerahan kitab karya dari Habib Zein bin Smith karena beliau berhalangan hadir karena kurang sehat, tadi menyerahkan satu buku yang berisi tentang 99 ulama pendakwah Indonesia," pungkas Masduki.

Menggelitik Di PBNU, KH Said Aqil Siradj berkelakar dengan khas NU-nya dengan menyebut bahwa Pak Listyo adalah NU cabang Nasrani. Semua tertawa, dan Pak Listyo yang saya yakin, merasa sangat "di-wong-ke". Di PP Muhammadiyah, Pak Listyo tampak berpeci hitam layaknya Pak Haji. Maraton safari berlanjut ke Rabithah Alawiyah Pimpinan
rof. Dr. Said Aqil Siradj is an Indonesian Islamic scholar and the current chairman of the executive council of Nahdlatul Ulama NU, the largest Islamic organization in the world. Siradj guides millions through his work with the NU. The Nahdlatul Ulama boasts an expansive network that covers 30 regions with 339 branches, 12 special branches, 2,630 representative councils and 37,125 sub-branch representative councils across Indonesia. The Nahdlatul Ulama has made substantial charitable contributions to Indonesian society in the fields of educational development, healthcare and poverty alleviation. Siradj, like his predecessors, propagates the Nahdlatul Ulama as an organization that is geared toward establishing a secular nation-state based on a body of modern and moderate Muslims—with agenda items such as anti-corruption laws and social reform measures that are deeply rooted in Islamic principles. The most recent publication of the 500 Most Influential Muslims by the Royal Islamic Strategic Studies Centre in Jordan ranked him as the 20th most influential Muslim person in the world. In addition to his leadership within Nahdlatul Ulama, Prof. Dr. Siradj also founded the Said Aqil Centre, an organization in Egypt which focuses on developing Islamic discourse in the Middle East. Prior to his role as Nahdlatul Ulama chairman, Prof. Dr. Siradj served on Indonesia’s National Commission for Human Rights. Only a few weeks into his position as chairman of the country’s largest Muslim political party, and after violent clashes erupted in different churches across the country, Siradj made strong statements condemning the discrimination against Christian minority groups in Indonesia. Prof. Dr. Siradj has an extensive academic background in the Islamic sciences, and regards education as a tool for development. He founded the Said Aqil Centre in Egypt, a study center that focuses on developing Islamic discourse, particularly in the Arab World.
Turuthadir secara langsung di kediaman resmi wapres di Jakarta, Minggu malam, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum Rabithah Alawiyah Zein Umar bin Smith, Ketua Umum Pimpinan Pusat/Laznah Tanfidziyah Syarikat Islam Hamdan Zoelva, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Yusnar Yusuf. Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU Said Aqil Siradj diangkat sebagai Komisaris Utama merangkap sebagai Independen PT Kereta Api Indonesia PT KAI. Berikut biodata dan biografi Said Aqil Siradj. Said Aqil Siradj adalah seorang intelektual muslim Indonesia yang tumbuh dan besar di lingkungan pesantren. Ia lahir di Cirebon, 3 Juli 1953. Selain sebagai seorang kiai, Said Aqil juga seorang doktor lulusan Universitas Ummu al-Qura, Mekkah. Ia membentuk Said Aqil Centre di Mesir yang berfokus pada studi Islam, terutama Dunia Arab. Dilansir dari pemberitaan Kompas, 23 Agustus 2009, setelah lulus dari Madrasah Tarbiyatul Mubtadi'ien, Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Saiq melanjutkan ke Pesantren Hidayatul Mubtadi'en, Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Selepas dari sini, Saiq hijrah ke Yogyakarta dan menimba ilmu di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta selama tiga tahun pada 1972-1975. Saiq mendapatkan gelar sarjana dari Universitas King Abdul Azis, Jedddah Jurusan Ushuluddin dan dakwah pada 1980-1982. Baca juga Biodata Profil Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat, Disebut-sebut Calon Ketum Demokrat Pengganti AHY Kemudian, dia melanjutkan studi masternya di Universitas Ummul al-Qura, Mekkah jurusan Perbandingan agama pada 1982-1987. Masih di jurusan dan universitas yang sama, Saiq meraih gelar doktoral pada 1987-1994. Sepak terjang karir bapak empat anak ini dimulai setelah kembali ke Tanah Air pada 1994, kemudian bergabung kepengurusan PBNU di bawah Ketua Umum KH Abdurrahman Wahid dengan posisi sebagai wakil katib 'aam. Jadi Dosen Setelah Gus Dur terpilih sebagai presiden pada tahun 1999, Saiq menjadi anggota MPR Fraksi Utusan Golongan dari NU hingga 2004, menggantikan posisi Gus Dur. Selain itu, Saiq juga menjadi dosen Pascasarjana di UIN Jakarta, dosen pascasarjana di Unisma Malang dan dosen pascasarjana kajian timur tengah Universitas Indonesia Jakarta. Sejumlah buku bertemakan Islam juga menjadi bukti karya Saiq, seperti Ahlussunnah wal Jama'ah Lintas Sejarah pada 1997, Islam Kebangsaan Fikh Demokratik Kaum Santri pada 1999, Kyai Menggugat pada 1999, Ma'rifatullaH Pandangan Agama-agama, Tradisi, dan Filsafat pada 2003, dan Tasawuf sebagai Kritik Sosial pada 2006 lalu. Baca juga Artidjo Alkostar Wafat, Mantan Hakim Agung Ditakuti Koruptor, Ini Biografi dan Biodatanya Kapolrijuga bersilaturahmi dengan Ketum PBNU K.H. Said Aqil Siradj, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zen Umar Smith dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Miftachul Akhyar. Pesan yang sama juga disampaikan oleh Kapolri. Polri, ulama dan habaib perlu bersinergi untuk menjaga situasi

Said Aqil Siradj is an Indonesian Islamic scholar and former chairman of the executive council of Nahdlatul Ulama, the largest Islamic organization in the world. The most recent publication of The 500 Most Influential Muslims by the Royal Islamic Strategic Studies Centre in Jordan ranked him as the 20th most influential Muslim person in the world.[1] Siradj has consistently spoken out in opposition to the November 2016 Jakarta protests. Siradj cited a fatwa that prohibited praying in the street as the protesters had planned since it disturbed the peace,[2][3][4] though his position was immediately opposed by Indonesian Ulema Council, an organization specifically of religious leaders which includes Nadhlatul Ulama leaders.[5] Siradj event cited the positions of the Maliki and Shafi'i schools of thought within Sunni Islam that prohibit praying the congregational prayers in the middle of a street.[6] In addition to his leadership within Nahdlatul Ulama, Siradj also founded the Said Aqil Centre, an organization in Egypt which focuses on developing Islamic discourse in the Middle East,[1] and since 2021 has become the chairman of the board of commissioners of Kereta Api Indonesia.[7]

JAKARTA(Arrahmah.com) - Keterlibatan Majelis Azzikra dalam barisan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) pimpinan Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU) ternyata hanyalah klaim sepihak saja yang aliansi ormas tersebut.Pimpinan Majelis Azzikra, Sentul, Bogor, Ustadz Arifin Ilham membantah terlibat dalam barisan yang mendukung asas Pancasila untuk ormas.
JAKARTA, - Nama Said Aqil Siradj bukan sosok yang asing didengar oleh kalangan Nahdlatul Ulama NU. Pasalnya, ia merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU selama dua periode, yakni 2010-2015 dan 2015-2020. Bahkan, hingga tahun ini, Said juga tetap menjabat sebagai Ketua Umum lantaran muktamar baru diadakan pada akhir Said kembali digadang-gadang menjadi calon kuat untuk kembali melanjutkan kepemimpinannya di PBNU periode 2021-2026. Baca juga Maju Mundur Pelaksanaan Muktamar NU dan Surat 9 Kiai Sepuh... Menjelang Muktamar ke-34, pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat, itu telah mendeklarasikan diri untuk siap menjadi calon ketua umum PBNU periode selanjutnya. Pada muktamar kali ini, Said disebut-sebut bakal berkontestasi dengan Yahya Cholil Staquf yang merupakan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU Jawa Timur sekaligus Khatib Aam PBNU. Lantas, seperti apa profil dari Said Aqil Siradj, calon ketum PBNU yang merupakan petahana? Simak ulasannya berikut ini Profil Kang Said, sapaan akrab Said Aqil Siradj, dilahirkan di Desa Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, pada 3 Juli 1953. Dirinya merupakan anak kedua dari lima bersaudara, pasangan KH Aqil Siradj dan Hj Afifah binti KH Soleh Harun, pendiri Pondok Pesantren Kempek. Baca juga Jokowi-Maruf Amin Hadiri Langsung Muktamar NU Hari ini Pada Oktober 2021, Said mengaku mendapat dukungan dari banyak pihak untuk mencalonkan diri kembali memimpin PBNU. Kemudian, pada Rabu 8/12/2021, Said mengumumkan bahwa dirinya siap menerima permintaan sejumlah kiai sepuh untuk kembali memimpin PBNU. Sejumlah kiai yang memintanya itu yakni Habib Luthfi, Tuan Guru Turmudzi, KH Muhtadi Dimyati, KH Dimyati Rois, KH Agoes Ali Masyhuri, dan Kiai Bustomi. "Saya terima permintaan atau perintah dari para kiai sepuh," kata Said dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu. Menang dua kali dalam Muktamar Said mengikuti kontestasi Ketua Umum NU untuk kali pertama pada muktamar ke-30 di Kediri. Saat itu dia kalah. Kemudian ketika mengikuti muktamar ke-31 di Boyolali, Said Aqil kembali gagal. Hingga akhirnya pada Muktamar ke-32 NU di Makassar, Said terpilih menjadi Ketua Umum PBNU periode 2010-2015. Ia mengalahkan Slamet Effendi Yusuf yang memperoleh 201 suara. Sementara, Said berhasil mengumpulkan dukungan 294 suara. Baca juga Ribuan Nahdliyin Se-Nusantara Datang ke Lampung Ikut Ramaikan Muktamar Ke-34 NUKandidat lain gagal dalam penjaringan calon karena tidak memenuhi 99 suara sebagai syarat minimal dukungan dalam pemilihan tahap pertama. Mereka adalah Salahuddin Wahid, Masdar F Masudi, Ahmad Bagdja, Ali Maschan Moesa, dan Ulil Abshar Abdalla. Kemudian, periode berikutnya yaitu 2015, Said kembali menang dengan perolehan suara 412. Atas perolehan itu, dirinya lanjut menjabat Ketum PBNU periode 2015-2020. Keluarga Said memiliki seorang ayah yang merupakan kiai di Cirebon. Ayahnya juga merupakan ulama di kota udang tersebut. Atas hal itu, Said menjadi tak asing didengar di kalangan NU. Baca juga Personel Amankan Muktamar NU, Begini Skemanya Said diketahui beristri Nur Hayati Abdul Qodir. Dari pernikahannya, Said dan Nur Hayati dikaruniai empat buah hati. Keempat anaknya dinamai Muhammad Said Aqil, Nisrin Said Aqil, Rihab Said Aqil, dan Aqil Said Aqil. Rekam jejak di NU Dikutip dari Kang Said disebut telah berkiprah di NU sejak 1994. Saat itu, dirinya sebagai wakil Khatib Aam PBNU periode kepemimpinan Gus Dur. Jika dirunut, tahun ini merupakan tahun ke-27 Said berkiprah di NU. Hingga kemudian, pada 2010 ia terpilih secara demokratis sebagai Ketum PBNU masa khidmat 2010-2015 dan kembali terpilih periode 2015-2020 hasil muktamar di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Situs tersebut mengungkapkan bahwa Said merupakan figur kiai yang jujur, istikamah bersikap tawadlu', qona'ah, karismatik, dan sesekali terkadang kontroversial. Baca juga Maruf Amin soal Muktamar NU Gegeran Dulu, kalau Selesai Ger-geran Gus Dur bahkan disebut menjuluki Said adalah 'kamus berjalan' dikarenakan ia mampu menulis disertasi dengan daftar pusaka kitab dan buku. Disertasi itu berjudul "Shilatullah bi Al Kauni fi Al Tashawwufi Al Falsafi". Said juga disebut satu di antara banyak ketum PBNU yang cukup berhasil memimpin NU dengan banyak terobosan di bidang kemajuan Nahdliyyin warga NU. Pendidikan Said memiliki latar belakang pendidikan di Madrasah Tarbiyatul Mubtadi'ien Kempek, Cirebon. Kemudian, ia melanjutkan di Hidayatul Mubtadi'en Pesantren Lirboyo, Kediri, pada 1965-1970. Selanjutnya, Said melanjutkan pendidikan di Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, pada 1972-1975. Ia menempuh strata 1 S1 Ushuluddin dan Dakwah di Universitas King Abdul Aziz pada 1982 serta S2 perbandingan agama di Universitas Umm al-Qura, Mekkah, pada 1987. Said juga menempuh S3 Aqidah dan Filsafat Islam di Universitas Umm al-Qura, Mekkah, pada 1994. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. MenurutRobikin, Tak mungkin KH Said Aqil Siradj melakukan tindakan itu. Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme, karena ada logo bintang dan tulisan Arab. 4. Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan 00000126 o0SU.
  • l08l8riidx.pages.dev/338
  • l08l8riidx.pages.dev/145
  • l08l8riidx.pages.dev/75
  • l08l8riidx.pages.dev/85
  • l08l8riidx.pages.dev/234
  • l08l8riidx.pages.dev/297
  • l08l8riidx.pages.dev/106
  • l08l8riidx.pages.dev/344
  • l08l8riidx.pages.dev/336
  • rabithah alawiyah said aqil siradj