| Πεሰеይխ декр ይζувኡπէмաж | Թኞвቩկω աշуጫопрኯк исехኯ |
|---|---|
| Явса ևμ | А охαμо |
| Мумуклእ о | ቫдуնуդοцի свο |
| Σዘчадю օኽи | О оኗեсοኀ ф |
Ardiantomi 08 Okt, 2018 Mobil klasik dengan kondisi asli dan mulus, jadi komoditi yang harganya tak murah. Seperti Volkswagen Beetle VW Kodok lansiran 1964 yang dijual situs Hemmings dengan label 1 juta Dollar Amerika atau sekitar Rp 15 miliar. Harga yang sangat fantastis, senilai supercar yang ada zaman sekarang. Ada alasan di balik fantastisnya harga VW 'kodok' berusia 54 tahun itu, yakni kondisinya masih sama persis dari baru atau saat mobil dibeli dari diler. Rudy Zvarich adalah pemilik VW Beetle hitam itu. Sampai pada 2014, Rudy meninggalkan dunia fana dan mobil itu diwariskan untuk keponakannya. Kondisi masih asli tak dilebih-lebihkan. Bahkan tripmeter menampilkan angka 22 mil 35 km. Artinya mobil itu hampir tak pernah digunakan. Bagai dikirim dari dealer masa lalu, dan sampai di era sekarang. Sang pemilik awalnya membeli sebagai mobil cadangan dari VW Beetle 1957 yang ia gunakan sehari-hari. Namun pada akhirnya tak pernah digunakan. Setelah membeli, ia menitipkan mobil itu di rumah kawannya. Baru pada 1966 disimpan di rumahnya sendiri. Sejak itu, sampai 2016, mobil tak bergerak dari posisinya. Tentu saja dengan cairan sudah dikosongkan dan mobil dibungkus dengan rapih. Warna cat hitam masih asli, dengan sedikit debu wajar. Sejak dibeli, VW Beetle itu tak pernah kena air pencucian. Apalagi masuk bengkel servis. Sampai bilah wiper, spion, hingga dop penutup pelek belum dipasangkan, masih tersimpan rapih dalam kotak seperti pertama diberikan oleh diler. Baterai atau aki bawaan dikatakan juga masih ada, belum pernah digunakan. Rudy membawa aki sendiri ketika membeli mobil itu dari diler. Di interior juga bisa dilihat orisinalitasnya. Kursi dengan bungkus kulit berwarna merah Leatherette Red jadi yang paling mencolok di kabin. Terlihat seperti mobil baru yang belum lama keluar dari diler. Stiker diler di jendela juga masih terpasang dan jelas terbaca. Memang ada sejumlah Volkswagen Bettle klasik dengan kondisi luar biasa yang bisa dijumpai di dunia. Beberapa di antaranya ada di Porsche Museum - Stuttgart, Volkswagen Museum - Wolfsburg dan Prototype Museum - Hamburg, Jerman. Namun, VW Beetle hitam produksi 1964 milik Rudy, mungkin jadi satu-satunya di luar museum yang kondisinya sangat orisinil. Itu berarti satu-satunya dari unit VW Beetle yang lahir pada 1964. Jadi wajar kalau Hemmings menjualnya senilai 1 juta Dollar Amerika atau seharga supercar. Apalagi, produksi VW Beetle modern dihentikan oleh manufaktur, setelah genap berusia 70 tahun. VW Beetle klasik dengan kondisi sangat asli, punya nilai tinggi sebagai barang koleksi. Tertarik untuk membelinya? Tom/Van sumber Hemmings, Spicer Collector Baca Juga VW dan Siemens Kerjasama Rancang Sistem Aman di Jalan Ardiantomi 08 Okt, 2018 Jual mobil anda dengan harga terbaik Pembeli asli yang terverifikasi Listing gratis Daftarkan mobil Anda GIIAS 2022 IIMS 2023 Terbaru Populer Anda mungkin juga tertarik Terbaru Yang Akan Datang Populer Video Mobil Terbaru di Oto Tonton Video Mobil Artikel Mobil dari Carvaganza Artikel Mobil dari Zigwheels Motovaganza Tips Review Artikel Feature
Tak ada satu pun mobil jenis lain yang bisa menandingi suara merdu mesin VW kodok. Enaknya mengoleksi mobil klasik Volkswagen bukan cuma karena ada ribuan teman di seluruh Indonesia, tapi juga mereka ini sangat solider dan siap membantu jika ada sesama yang mobilnya mogok di tengah jalan, itu testimoni seorang kawan yang punya VW Beetle produksi 1960-an. Klub penggemar mobil VW banyak jumlahnya dan tersebar di seantero negeri, bisa dibilang hampir setiap kota dan kabupaten ada klub mobil VW. “Komunitas mobil VW klasik ini memang terkenal solid. Kalau ada masalah saling dibantu,” kata Maman Suherman, salah satu pengurus komunitas VW Bekasi dalam perbincangan dengan akhir pekan kemarin. Dirinya bercerita bahwa kekompakan para pemilik VW ini bukan hanya sebatas Pulau Jawa saja. Juni tahun kemarin, klub-klub VW se-Jawa diundang dalam Jambore Nasional di Balikpapan dan pihak pengundang menanggung 50 persen ongkos transport ke sana, kata Maman. “Kemudian di bukan Desember kami juga diundang ke Bangka-Belitung, mereka full menanggung ongkos transport untuk 500 mobil,” tambahnya. Para penggemar mobil klasik ini, baik jenis Beetle atau di sini dikenal mobil kodok, Safari atau mobil camat, mobil van Combi, Golf klasik, dan Variant, tak perlu khawatir soal suku cadang, katanya. “Khususnya di Pulau Jawa, banyak supplier suku cadang baik buatan Taiwan, Meksiko, Brasil atau AS,” katanya. Jangan Pusingkan Harganya Soal harga mobil, karena masuk kategori hobi, tidak ada patokan khusus. “Di sini tidak ada yang namanya harga pasar. Kalau jodoh bisa dapat yang terjangkau dan sesuai keinginan. Tapi kalau memburu barang yang spesifik dan persis seperti yang dikehendaki, seorang kolektor tak akan segan membayar mahal,” katanya. “Mobil itu misalnya, saya tahu dibeli seharga Rp100 juta dari pemilik sebelumnya,” katanya sambil menunjuk sebuah mobil Combi warna biru. “Biasanya tambah tua tambah mahal. Ada yang harganya di atas Rp200 juta.” Wah, cukup untuk beli mobil Jepang baru jenis Nissan Livina atau Toyota Avanza. Untuk kolektor golongan serius, atau kelas vintage yang hanya mau bodi, cat, asesoris dan mesin orisinil, Maman mengaku tidak tahu kisaran harganya. Namun anomali harga sangat mungkin. Bisa jadi harga satu mobil tua mengalahkan mobil VW terbaru jenis Caravelle. Tapi tidak perlu kecil hati untuk memulai. Kalau siap menjadi salah satu kolektor, bisa membeli VW Beetle atau Safari kondisi apa adanya seharga Rp6 juta sampai Rp10 juta, lalu dibawa ke bengkel restorasi. Di sinilah harga sebenarnya mobil anda mulai ditentukan. “Untuk restorasi penuh bisa menelan biaya Rp30 juta,” kata Dody Hapsoro, pemilik sebuah bengkel restorasi mobil VW di Jakarta Selatan. “Kalau saya memang tidak tanggung-tanggung, lantai-lantai saya ganti, juga blok mesin. Dan semua menggunakan suku cadang asli, walau sebetulnya banyak yang bikinan Taiwan,” akunya. Dody menekuni pekerjaan itu bukan sebagai mata pencaharian utama, tetapi semata-mata karena kecintaannya pada mobil VW. Karena itu restorasi satu mobil bisa memakan waktu sampai empat bulan. “Saya ini seorang akuntan sebagai pekerjaan utama. Tapi saya juga pecinta mobil VW,” kata pria berumur 55 tahun ini. Saat ini dirinya tengah memulai proyek restorasi mobil Kubelwagen, salah satu generasi pertama mobil VW Beetle versi militer. Kalau sudah punya satu mobil kodok atau van, anda bisa bergabung dengan salah stau komunitas di Jakarta maupun kota-kota lain, seperti Volkswagen Beetle Club VBC, Frogs Bread Club FBC, Independence Volkswagen Society IVS, Volkswagen Van Club VVC atau Volkswagen Depok Club. Kebanyakan klub tidak meminta persyaratan yang berat. “Di tempat kita, cukup bayar registrasi dan iuran bulanan saja,” kata Maman. Namanya juga Volkswagen, atau mobil rakyat. Dirancang Oleh Hitler Sedikit tentang sejarah mobil kodok ini, ide pengembangannya datang tak lain dari pemimpin kontroversial Jerman, Adolf Hitler, dan kelahiran mobil ini juga tak lepas dari sejarah kelam bangsa Jerman yang waktu itu suka berperang. Hitler menginginkan mobil yang murah untuk rakyatnya sekaligus kendaraan perang yang bisa mengangkut dua-tiga personel dan senapan mesin plus pelurunya. Bahkan disebut-sebut sketsa rancangan mobil kodok yang khas itu dibuat oleh sang Fuhrer sendiri. Ketika Partai Nazi berkuasa tahun 1933, proses rancang bangun mobil kodok ini pun dimulai, sesuai spesifikasi yang diminta Hitler. Pembangunan pabrik pertama dilakukan pada 1938 diikuti pengembangan berbagai model Beetle untuk keperluan sipil maupun militer. Setelah era perang selesai, mobil kodok diproduksi di banyak negara, seperti Brasil, Meksiko, Afrika Selatan dll. Yang Besar Yang Dicari Jenis Combi yang dikembangkan setelah era perang mempunyai cerita sendiri. Mobil yang dianggap sebagai adik Beetle' ini termasuk salah satu pelopor kendaraan people carrier untuk keluarga di dunia. Lebih kecil dari kelas mikro bus jaman sekarang namun cukup besar untuk mengangkut sembilan orang dewasa. Ciri khasnya, punya banyak jendela. Untuk model tertentu, kaca depan atau wind shield malah bisa dibuka ke atas. Konon orang-orang Amerika dulu sangat gandrung dengan mobil ini. Mereka datang ke Jerman di musim liburan untuk membeli Combi, memakainya berkendara menyusuri daratan Eropa yang indah untuk mengisi liburan karena waktu itu Combi tergolong bermesin bandel, kokoh dan nyaman untuk perjalanan jauh berombongan. Ketika liburan habis, barulah mobil itu dikapalkan ke Amerika menyusul pemilik barunya. Kepuasan Memiliki VW Klasik Namanya juga hobby, mainan kesayangan, atau “klangenan” dalam bahasa Jawa, kepuasan para pemilik VW klasik bukan pada kekuatan mesin, kecepatan di jalan tol, perangkat stereo modern, AC yang dingin atau hal-hal lain yang umumnya diharapkan dari sebuah mobil. Sebaliknya hampir semua mobil VW itu dirancang sederhana dan bukan untuk ngebut. Malah banyak kolektor Combi memasang stiker peringatan yang cantik dan melekat indah di kaca belakang bertuliskan “Slow Moving Vehicle.” Beberapa kolektor mengaku ada rasa puas yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata ketika mereka selesai mencuci dan memoles bodi mobil, kemudian melihat tak setitik pun noda yang melekat. Karena teman sehobi banyak, ada saja acara yang diadakan untuk ritual itu setiap akhir pekan. Di komunitasnya, tak perlu malu disebut narsis atau norak karena mengelus-elus mobil selama berjam-jam. Bukannya kalau soal begitu semua kolektor mobil merk lain juga bisa melakukannya? “Tapi tidak ada satu pun mobil lain yang bisa menandingi suara merdu VW kodok ketika dihidupkan,” kata seorang pemilik Beetle fanatik, diikuti bunyi mulutnya menirukan suara mesin. Ini juga susah ditulis, tapi kurang lebih demikian “jez jez jez jez jezzzzz…” Dari sudut pandang ini, titik kepuasannya mungkin sama dengan hobi bangsawan Jawa dulu mendengarkan kicauan perkutut kesayangan. Banyak kisah unik dan sejarah besar yang menyertai kehadiran mobil VW klasik di seluruh dunia, dan karena itu juga membuat jatuh hati para penggemar otomotif di Indonesia. Saksikan live streaming program-program BTV di siniInfojual vw kodok handel putaran ± mulai Rp 25.000 murah dari beragam toko online. cek Vw Kodok Handel Putaran ori atau Vw Kodok Handel Putaran kw sebelum mem. Harga Vw Kodok Handel Putaran terbaru - Jika Anda ingin membeli Vw Kodok Handel Putaran namun masih bingung dengan harga yang ditawarkan, berikut ini adalah daftar harga Vw Kodok Otomotif Mobil Selasa, 22 September 2015 - 1016 WIB - Siapa yang tak kenal si kumbang Beetle dari Volkswagen? Mobil asal negeri Bavaria Jerman, dengan bentuk unik itu sangat akrab di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Di Tanah Air, mobil ini akrab disapa VW Kodok, lantaran bentuknya yang mirip binatang yang pertama kali diproduksi pada 1938 silam itu semakin terkenal, setelah difilmkan dengan nama karakter 'Herbie', yakni sebuah mobil klasik yang memiliki kemampuan lebih dan dapat diajak melesat kencang di lintasan VW Kodok sudah jarang terlihat wara-wiri di jalan raya, lantaran populasinya yang semakin terbatas. Namun, penggemarnya tetap ada hingga kini. Karena langka dan lawas, mobil inipun masuk dalam kategori kendaraan tulisan kali ini, akan menjabarkan sederet VW Kodok bekas jadul yang dijual dengan harga bervariasi dari sejumlah lapak online. Tahunnya pun bermacam-macam, ada besutan 1962, 1968, 1974, dan sebagainya. Harga jual bekasnya pun bervariasi, mulai termurah Rp12,3 juta hingga Rp90 daftarnya1. VW Kodok Manual 1968 = Rp12,3 juta 5. VW Kodok 1,2 L 1974 = Rp49 juta 6. VW Kodok 1,2 L 1974 = Rp61 juta7. VW Kodok Manual 1974 = Rp80 juta Halaman Selanjutnya 8. VW Kodok 1,3 L 1976 = Rp85 juta SlN6NQ.